Kamis, 17 Mei 2012

Bahaya Air Ketuban Yang Berlebih (Polihidramnion)


bahaya kelebihan air ketuban 
Air ketuban sangatlah penting bagi kehamilan, khususnya bagi perkembangan janin. Air ketuban melindungi janin saat berusia 12 hari setelah terjadi pembuahan. Di saat minggu-minggu awal kehamilan air ketuban ini berasal dari persedian air dalam tubuh si ibu. Setelah mencapai 12 minggu, air ketuban ini dipenuhi sebagian besar dari air kencing sang bayi.
Air ketuban menjaga bayi dalam janin agar selalu aman dan juga membantu perkembangan bayi. Cairan inilah yang dihirup sebagai udara oleh sang bayi dan makanan mereka selama dalam janin.
Dengan adanya cairan ini juga memungkinkan bayi untuk bergerak di mana kegiatan ini akan membantu perkembangan otot dan tulangnya. Air ketuban akan terus bertambah sampai usia kandungan mencapai 28 – 32 minggu, setelah itu selama 37 – 40 minggu jumlah cairan akan stabil.
Namun hati-hatilah jika jumlah air ketuban pada kandungan Anda berlebihan. Kelebihan air ketuban atau biasa disebut Polyhydramnion atau Hydramnion, dapat menyebabkan kelahiran prematur, permasalahan dengan tali pusar sang bayi, pendarahan hebat pada sang ibu setelah melahirkan, perkembangan bayi yang lamban sampai dengan kematian pada sang bayi. Hydramnios terjadi pada 3% kehamilan dan bisa didiagnosa setelah 16 minggu. Untuk keadaan normal air ketuban sebanyak 1-2 liter, sedangkan kasus hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara 4-5 liter.
Kehamilan kembar air, ujar dokter dari Departemen Obstetri & Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, sebenarnya bisa dideteksi sejak dini. Sebab, ibu yang mengalami hamil kembar air akan mempunyai ciri-ciri ukuran fisik yang tidak sesuai. Pertama, ukuran rahim lebih besar daripada usia kehamilannya. Misalnya, di usia kehamilan 5 bulan, di mana rahim seharusnya baru setinggi di bawah pusar, kalau ia menderita hidramnion maka bisa saja rahim sudah di atas pusar yang berarti sama dengan usia kehamilan 6 bulan atau sebulan lebih besar. Tapi, ukuran rahim yang besar tidak selalu berindikasi hidramnion, lo. “Bisa saja karena memang bayi yang dikandungnya kembar atau lebih dari satu. Karena itu, kalau merasa hamilnya lebih besar dari biasanya, sebaiknya segera periksa ke dokter,” tutur Judi.
Ciri kedua, ibu juga merasakan rahimnya cepat besar. Bila ukuran rahimnya sudah sangat besar bisa saja rahim itu menekan diafragma sehingga mengakibatkan si ibu akan mudah sesak nafas, walaupun kalau dilihat dari usia kehamilannya masih tergolong muda (prematur) atau belum saatnya menekan diafragma.
Ciri ketiga, ibu juga akan semakin sulit merasakan gerakan janinnya. Sebab, gerakan janin akan semakin nyata dirasakan bila si janin itu membentur dinding rahim. Nah, kalau jumlah air ketubannya sangat banyak, kemungkinan janin membentur dinding rahim akan semakin berkurang, kan?
Gejala yang timbul dari kelainan ini adalah perasaan tidak nyaman pada perut, pemasalahan dalam pernapasan dan kontraksi-kontraksi. Penyebab timbulnya Hydramnios belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa alasan yang diketahui sebagai penyebab kelainan ini, yaitu penyakit diabetes sang ibu, bayi yang kembar pada kandungan di mana akan ada kemungkinan salah satu bayi yang menerima banyak cairan ini dan bayi satunya lagi hanya menerima sedikit, kelainan pada janin, produksi urine janin yang berlebihan, dan ketidakcocokan Rh darah.
Efek :
1. Perut akan lebih besar dari kehamilan normal
2. Adanya tekanan pada diafragma, yang mengakibatkan ibu akan mengalami sesak nafas.
3. Nyeri pada perut akibat tegangnya uterus, mual dan muntah.
4. Bisa menyebabkan retak-retak pada kulit perut
5. Akan mengalami kesulitan dalam pemeriksaan karena terlalu banyaknya cairan
6. Janin akan semakin bebas bergerak, yang akan menyebabkan kesalahan letak janin
5. Resiko tinggi perdarahan pada saat persalinan
6. Adanya tekanan yang kuat, dapat menyebabkan kontraksi sebelum waktunya
7. Adanya resiko cacat pada janin
8. Kemungkinan lahir melalui caesar besar
Dengan pengawasan yang hati-hati, Polyhydramnion dapat dirawat dengan mudah, tanpa harus menyakiti sang ibu dan bayinya. Adapun jenis perawatan yang biasa digunakan untuk mengatasi Polyhydramnion, yaitu :
  • Ultrasound. Jika seorang ibu hamil telah didiagnosa mengidap Polyhydramnios, maka ia kan menggunakan Ultrasound beresolusi tinggi untuk mengecek apakah bayinya dalam kondisi baik. Ultrasound ini juga tidak akan mempengaruhi perkembangan sang bayi dalam kandungan.
  • Amniocentesis Jika dokter merasa air ketuban terlalu banyak, maka salah satu cara mengatasinya dengan proses Amnioreduction. Namun proses ini dapat menimbulkan beberapa masalah dan tidak menutup kemungkinan untuk kembali mengalami kelebihan cairan.
  • Pengobatan. Dengan pengobatan cairan yang berlebihan dapat dikurangi, namun pengobatan ini baru dapat dilakukan setelah kehamilan mencapai 32 minggu. Alasannya untuk mengurangi komplikasi yang lebih lanjut. Bagi ibu hamil yang mengidap penyakit diabetes ada baiknya untuk mengatur asupan gula agar tidak memperparah kenaikan jumlah cairan ini.
Penanggulangan
1. diet rendah garam (harus saran dokter)
2. Pengeluaran air ketuban sebagian (harus saran dokter)
Tips Mencegah Hidramnion
* Lakukan konseling sebelum hamil. Sehingga kalau ketahuan mempunyai penyakit diabetes, sifilis, atau adanya ketidakcocokkan golongan darah bisa diantisipasi sebelumnya. Kalau perlu kelainannya diobati.
* Selanjutnya, selama kehamilan lakukan pemantauan lebih teratur.
* Segera temukan segala kelainan sedini mungkin dan kalau bisa dikoreksi.
* Hati-hati jika usia ibu saat hamil diatas 35 tahun, karena di usia tersebut kemungkinan timbul banyak kelainan bisa terjadi. Termasuk kelainan pada bayi atau ibunya.

Dari beberapa sumber
http://teratak.files.wordpress.com/2009/10/2s.jpg?w=570

Tidak ada komentar:

Posting Komentar